Selasa, 10 April 2012

Desmo IndonesiaYamaha Jupiter-Z 2009, Bebek @Number One Medan@

Mekanisme kerja klep Desmosedici terkenal di Ducati. Buka-tutup klep tanpa menggunakan pegas keras. Sehingga lebih akurat karena tidak floating dan hanya diperintah bubungan kem.

Itu yang coba ditiru Sugiono Bedja Saputra from Purwokerto. Dia mekanik kawakan yang beken disapa Bobeng ini kasih inovasi baru buat dunia balap Indonesia. Yaitu mesin Desmosedici ala Ducati yang diterapkan pada Yamaha Jupiter-Z.

"Prinsip kerja sama persis dengan Ducati. Cuma beda pada mekanisme penggerak rocker arm. Kalau Ducati menggunakan empat rocker arm untuk menggerakkan 4 bubungan kem, saya memodifikasi hanya 2 pelatuk untuk sistem kerjanya. Sehingga lebih efisien dalam menempatkan pelatuk klep," buka bapak pengapian tanpa magnet ini.

Noken as sebagai jantung alias pemompa bahan bakan menuju silinder, memiliki ubahan yang frontal. Baik dari bentuk maupun konstruksi. Konstruksi standar yang memiliki dua bubunngan diubah menjadi empat bubungan. Sebab dalam menggerakkan satu klep melalui dua gerakan.
Jadi, bumbungan kem satu untuk membukanya klep. Satunya lagi untuk menutup klep. Karena ada dua klep (in dan ex) makanya ada 4 bubungan.

Rocker arm  merupakan  penunjang gerak klep dari noken as tadi. Fungsinya vital, sebagai lengan penghubung gerak klep. Komponen asli sepatu klep ini otomatis tidak bisa dipergunakan lagi. Sebagai gantinya Bobeng mengakali dengan membuat sendiri rocker arm handmade.

"Bahannya dari shift gigi botol rasio. Diubah sesuai mekanisme tonjolan kem. Dengan material ini, rocker arm dipastikan akan jadi lebih paten dan kuat," yakin pria 54 tahun ini.

BLOK HEAD

Konstruksi yang sedikit rumit dan besar mengakibatkan bentuk bagian dalam head silinder mengalami ubahan sesuai dengan mekanisme penggerak di dalamnya. Yang paling terlihat adalah pada bagian dudukan rocker arm, sebab bentuknya sudah berubah.

Termasuk pada mekanisme setelan klep yang memiliki dimensi jumbo. Makanya tutup klep asli sudah tergusur tutup klep aluminium variasi. "Selain sesuai dengan desain konstruksi kerja mesin bagian dalam, tutup klep ini juga berfungsi sebagai pendingin mesin," papar mekanik mangkal di Jl. Martadireja 1/789, Purwokerto, Jawa Tengah.

Per pembalik klep diganti lebih lentur, ditekan dengan dua jari sudah bisa langsung rapat dan renggang tanpa perlu tenaga. Namun mekanisme yang riskan oblak adalah pada bagian dudukan klep. Sebab bagian ini memang akan terus-menerus bekerja dengan kecepatan tinggi dan akurat.

Makanya Bobeng membuat sitting klep sendiri dari besi cor. Bagian atas dan bawah juga sudah mempunyai setelan kerenggangan yang masing-masing bisa disetel manual. Sebab pelatuk klepnya harus rapat dengan clereance detail agar tidak oblak.
DATA MODIFIKASI
 Ban: FDR 90/80-17
Pelek: TDR
Sok: Daytona
Karbu: PE 28
Piston: Izumi
Knalpot: Custom

Sabtu, 07 April 2012

INDOSAT :INDONESIASATU



1000 P4RANK


YAMAHA


CUTTING STICKER





YAMAHA YZ 250



Peraturan Mengenai Penggunaan Helm Standar SNI


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas yang berlaku per 1 April 2010 pengendara sepeda motor harus mengenakan helm standar SNI. Helm SNI (STANDART NASIONAL INDONESIA) dapat dikenali dari logo SNI di bagian belakang helm berupa tulisan SNI yang dicetak timbul atau embos, bukan stiker atau cat.... Waduh di Pohuwato Gimana yah?? Apa peraturan itu juga di berlakukan? Karena Di kota besar Oprasi ini sdh di berlakukan mulai hari ini 1 April 2010-10 April 2010, Memang sih masih sosialisasi saja tapi setelah tanggal tersebut pengendara yang melanggar akan didenda sampai Rp.250.000..wahhh bisa buat beli beras sekarung tuh !!!
Dan menurut sebagian orang peraturan ini dianggap lucu dan konyol, bagaimana tidak bayangkan orang yg mengunakan helm yg jelas standarisasi nya lebih dari pada SNI seperti helm import yg dipakai buat balap trus dibeli dan dipakai apa akan ditilang juga?


Menurut peraturan menteri Perindustrian tanggal 25 Juni 2008 dengan nomor No 40/M-IND/Per/6/2008. SILAHKAN KLIK DISINI
Kalo saja kasus diatas helm yg kualitasnya lebih baik dari helm yg di labeli SNI di tilang juga wah bener-bener kelewatan, Maka jelas peraturan tersebut akan menjadi peraturan yg memang konyol. Kenapa tidak??? Coba bayangkan bila kita sudah menggunakan helm yang standardnya lebih dari SNI, semisal DOT, Sneel, DLL. Yang mana standard tersebut jauh di atas SNI. Begitupun harga helm berstandard internasional dengan SNI. Harga helm berstandard internasional paling murah saja sudah diatas 500.000an, sedangkan harga helm SNI hanya berkisar 250-300 ribuan. Lagipula apakah helm SNI yang akan kita beli nanti, sudah pasti benar-benar asli berstandard SNI. Bagaimana kalau helm yang kita beli hanya stiker saja dengan tulisan SNI. Iyakan??? Indonesia kan banyak ASPALnya....Hehehe… Lagi pula apakah pemerintah sudah dan bisa menjamin bahwa helm SNI itu lebih baik dari helm berstandard DOT atau Sneel dan apakah sudah pasti bila kita menggunakan helm SNI dna suatu ketika kita mengalami kecelakaan fatal. Dengan helm tersebut kepala kita tidak akan apa-apa??? Atau ini hanya permainan pemerintah saja agar kita membeli produk buatan Indonesia untuk meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia dan mengurangi jumlah PHK, seperti saat orang pemerintahan di anjurkan memakai sepatu dan produk Indonesia???? Bagaimana menurut anda???

Rabu, 04 April 2012

Rahma

 INDOSAT :INDONESIA SATU ONE HEART..........!

Raja Jalanan KOTA MEDAN

YAMAHA RX-KING : Ne Bukan Motor Sakit Hati..@AMR Abadi One Medan